Secara umum, fiber optic dibagi menjadi beberapa jenis berdasarkan mode transmisi cahaya, jumlah serat, dan konstruksi kabelnya.
a. Berdasarkan mode cahaya
1. Single-mode Fiber (SMF)
- Inti serat sangat kecil (± 8–10 mikrometer).
- Hanya satu jalur cahaya yang merambat.
- Cocok untuk jarak jauh (puluhan hingga ratusan km).
- Banyak dipakai untuk backbone ISP, antar kota, atau antar gedung.
2. Multi-mode Fiber (MMF)
- Inti serat lebih besar (± 50 atau 62,5 mikrometer).
- Banyak jalur cahaya merambat (multi-mode).
- Cocok untuk jarak pendek hingga menengah (biasanya sampai beberapa ratus meter).
- Banyak digunakan untuk jaringan di dalam gedung, kampus, atau pabrik.
b. Berdasarkan lingkungan pemasangan
1. Indoor Fiber Optic
- Dirancang untuk digunakan di dalam ruangan.
- Biasanya lebih ringkas, fleksibel, dan tidak setahan outdoor terhadap cuaca.
- Contoh: kabel patch cord di rak server, jaringan antar ruangan.
2. Outdoor Fiber Optic
- Memiliki jaket pelindung yang lebih tebal dan kuat.
- Tahan terhadap panas, hujan, kelembapan, hewan, dan tekanan fisik.
- Terkadang dilengkapi penguat (strength member) atau bahkan lapisan baja (armored).
c. Contoh konstruksi kabel
- Loose Tube: serat optik berada dalam tabung longgar berisi gel pelindung, cocok untuk outdoor dan jarak jauh.
- Tight Buffered: serat diselimuti pelindung lebih rapat, cocok untuk indoor dan instalasi yang lebih fleksibel.
- Armored Cable: memiliki lapisan logam pelindung untuk area yang rawan gigitan hewan, tertimpa batu, dan sebagainya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar